Sejarah Baru Tercipta "The Winner is Nagaa" Film bukaan Berbahasa Inggris Terbaik
Parasite dari Korea Selatan secara mengejutkan jadi Film Terbaik di Academi Awards ke 92. Apa saja yang menarik dari film besutan Sutradara Bong Joon Ho itu ?
And the Oscar goes to ..... Parasite. Suara lembut arktris Jane Fonda itu seketika membuat Dolby Theatre, Minggu 9 Februari 2020 lalu bergemuruh. Tamu yang hadir berdiri dan memberi tepuk tangan.
Namun perhatian pun tertuju pada tim Parasite. Sutradara Bong Joon Ho yang sedang jadi pusat perhatian dunia, sangat tenang menyambut kemenangan itu. Sepertinya dia sudah terbiasa mendengar Parasite disebut sebagai pemenang.
Diawali dengan kemenangan di Festival Film Cannes 2019 pada 21 Mei lalu dan menjadi film Korea Selatan pertama yang memenangkan Palme d'Or. Selanjutnya Golden Globes ke 77 yang memenangkan Film Berbahasa Asing Terbaik.
Berlanjut ke British Academy Film Award ke 73 yang menobatkan film produksi CJ Entertainment itu sebagai Film bukaan Berbahasa Inggris Terbaik. Kemudian di ajang Screen Actors Guild Award, Parasite menjadi film non Bahasa Inggris pertama yang memenangkan Outstanding Performance by Cast in a Motion Picture. Puncaknya Academy Awards ke 92 yang tidak saja memberinya Oscar, tapi memenangkan kategori paling prestisius. Karenanya, itu baru kali pertama terjadi sepanjang sejarah Academy Awards.
"Momen yang sangat tepat terjadi sekarang," kata produser Kwak Sin Ae, melalui penerjemah.
Empat Piala
Kwak Sin Ae tidak salah, sebab Parasite meraih empat penghargaan di ajang penghargaan film paling bergengsi itu. Film pertama pula yang memenangi dua kategori, yaitu Film Internasional Terbaik dan Film Terbaik. "Sepertinya penghalang yang kami hancurkan sangat banyak," canda Bong Joon Ho melalui penerjemah Sharon Choi kepada Stephanie Elam dari CNN, usai acara.
"Rasanya hidup luar biasa ketika banyak hal terjadi begitu cepat dan itulah yang terjadi malam ini," lanjutnya. "Film dari negara Naga Kecil Asia siap menghancurkan stigma," demikian pernyataan Bong Joon Ho sebelum perhelatan.
Ucapan itu ternyata terbukti. Naga Kecil Asia alias Korea berhasil menaklukkan Hollywood. Dalam ajang Academy Awards ke 92 itu, Parasite menyabet empat penghargaan. Selain Film Terbaik, film Berbahasa Korea itu menang Sutradara Terbaik untuk Bong Joon-Ho, Film Internasional Terbaik dan Skenario Asli Terbaik.
Sementara kategori Desain Produksi Terbaik dan Penyuntingan Terbaik, 'hanya' masuk nominasi. Parasite mengalahkan 1917 yang sejak awal sebenarnya diprediksi meraih penghargaan Film Terbaik. Film yang disutradarai Sam Mendes itu meraih tiga penghargaan.
Parasite berkisah tentang keluarga Kim yang tinggal di basement apartemen. Ayah Ki-taek (Song Kang-ho) dan istrinya, Chung-sook (Jang Hye-jin), anak lelaki Kim Ki-woo (Choi Woo-shik) serta anak perempuan Kim Ki-jeong (Park So-dam) yang hidup super miskin.
Suatu hari Min-hyuk, teman Kim woo yang seorang mahasiswa menawarkan pekerjaan mengajar anak di keluarga kaya. Berhasil, dan setelahnya seluruh keluarga pun berkonspirasi untuk bisa masuk di keluarga kaya itu.
Parasite berbeda dari film-film nominasi Film Terbaik yang rilis dengan menggelegar. Film berdurasi 132 menit itu rilis secara konvensional. Secara global, tiket Parasite terjual USD 165 juta atau setara dengan Rp. 2,25 triliun.
Bukan Akting
Kemenangan Parasite seakan jadi hadiah atas sejarah dunia hiburan Korea yang tahun lalu genap satu abad. "Industri film Korea merayakan ulang tahun ke 100, tahun lalu. Kemenangan ini pun seperti hadiah untuk itu," kata salah seorang penggemar Bong Hoon Ho, Baek Young-hoon.
Parasite bukan hanya film Korea Pertama yang memenangkan Oscar, juga jadi yang perdana masuk nominasi. Di tengah kegembiraan itu, banyak yang menulis jika Paratise tidak dipuji untuk kualitas akting.
"Memang kejeniusan Parasite melampaui satir yang pernah ada. Masing-masing aktor menyampaikan pesan yang dimainkan juga dengan baik. Namun ketiadaan nomiasi untuk para pemainnya tentu tidak menguntungkan," kata penulis Justin Chang untuk Los Angeles Times.
Bahkan ketika film-film dengan pemain Asia yang paling banyak dinominasikan untuk Oscar, termasuk Film Terbaik, hampir tidak pernah ada aktor yang masuk nominasi.
Ini Karya Bersama
Setiap membicarakan keberhasilan Parasite, perhatian pasti tertuju kepada Sutradara Bong Joon Ho. Berkat dialah. Parasite berjaya di dunia. Namun berkat Parasite pula, Bong Joon Ho diganjar penghargaan sebagai sutradara terbaik. Yang paling bergensi di Academy Awards. Lainya? Masih banyak. Ada Korean Asociation of Film Critics Awards, Director's Cut Awards dan Blue Dragon Film Awards, penghargaan-penghargaan di Korea Selatan.
Pria 50 tahun itu juga masuk nominasi untuk British Academy Film Awards, Golden Globes dan Directors Guild of America Awards. Bong pun menjadi orang Korea Selatan pertama yang menang Sutradara Terbaik Academy Awards.
"Saya bangga dan senang, tapi bukan saya sendiri yang membuat film ini. Saya berterima kasih kepada orang-orang yang bekerja sama dengan saya dan tim membuat film ini," kata Bong Joon Ho dalam wawancara dengan media NYTIMES.
Bukan karena kebetulan dan keberuntungan, Bong Joon Ho bisa berbicara di panggung internasional. Parasite sendiri bukan karya perdananya. Film yang dibintangi Park So-dam, Cho Yeo-jeong dan Choi Woo-shik itu adalah film ke tujuhnya.
Proyek perdana Bong adalah Incoherence (1994). Itu adalah film thesis Bong yang dibuat ketika dia kuliah di Korean Academy of Film Art dan dibagi dalam empat cerita pendek. Film itu menuai banyak kritik. Namun, Bong cukup bangga terutama untuk sudut pandang gambarnya.
Pilih Indie
Enam tahun kemudia dia memproduksi film profesional perdananya, Barking Dogs Never Bite. Film yang menyakitkan pecinta hewan. Film ke dua, Memories of Murder (2003), jadi proyek yang jauh lebih besar, diadaptasi dari drama panggung tentang pembunuh berantai tahun 1980-an.
Proyek selanjutnya, Bong mulai mendunia. Lewat The Host (2006), Bong makin diakui. Bercerita tentang monster kadal karena kontaminasi racun yang dibuang pabrik-pabrik.
The Host pun diputar di Festival Film Cannes 2006. Film ini diputar di 1800 layar dan 13 juta tiket habis terjual. Universal Studio Amerika Serikat pun membeli hak cipta untuk mendaur ulang.
Pasca The Host, Bong sebenarnya bisa komersil, namun dia memilih menggarap film misteri berskala kecil, Mother (2010). Bercerita tentang janda yang harus melindungi putranya yang keterbelakangan mental, setelah si anak dituduh membunuh siswi SMA setempat.
Empat tahun kemudian, Bong akhirnya mengambil proyek berdana besar untuk Snowpiercer, sebuah film fiksi ilmiah.. Dilanjutkan dengan Okja, kolaborasi Bong dengan sineas Amerika Serikat. Film yang dibintangi Tilda Swinton, Jake Gyllenhall dan Seohyun Ahn. Berkisah tentang rekayasa babi namun dengan drama yang menyentuh.
Komik dan Film
Lantas seperti apa sih kisah hidup Bong Joon Ho. Dia lahir di Daegu, Korea Selatan pada 14 September 1969. Ketika berumur sembilan tahun, Bong bersama orangtua dan ketiga kakaknya pindah ke Seoul.
Dia pun mulai menyukai film-film Hollywood beraneka genre dan menggambar komik. Bong mulai kuliah di Yonsei University pada 1988. Di sela itu dia menjalani wajib militer selama dua tahun, kemudian kembali pada tahun 1992.
Bong pun bergabung dengan klub film yang bernama Yellow Door dengan anggota para mahasiswa dari beberapa universitas. Di sanalah dia membuat film-film pertamanya.
Setelah lulus, Bong menghabiskan lima tahun pertamanya untuk belajar ke banyak sutradara. Dia pernah jadi bagian film antologi Seven Reasons Why Beer is Better Than a Lover (1996). Dia juga jadi satu dari empat penulis naskah untuk Phantom the Submarine (1999). *bbs/ad
Sharon Choi, Si Cantik Pendamping Bong Joon Ho :
Saya ini Hanya Penggemar
Di mana ada Bong Joon Ho pasti ada perempuan cantik ini. Demikian pula setiap pemain dan tim Parasite di panggung untuk menerima hadiah, selalu ada dia. Siapa ya Dia?
Tidak hanya Bong Joon Ho dan para pemain Parasite yang jadi pusat perhatian saat perhelatan Academy Awards ke 92, Minggu 9 Februari 2020 lalu. Ada satu perempuan cantik yang jadi penerjemah setiap kalimat yang diucapkan Bong Joon Ho maupun produser Parasite.
Dialah Sharon Choi. Sharon pun semakin popular sepanjang musim penghargaan ini. Maklumlah ke manapun tim Parasite atau sutradara Bong Joon Ho tampil, baik di karpet merah atau talkshow, pasti di sana ada Sharon.
Sebenarnya Bong bisa berbahasa Inggris, namun demi kenyamanan dan kelancaran, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Sharon.
"Saya ini hanya penggemar Parasite dan semua filmmaker yang terlibat," kata Sharon kepada the Hollywood Reporter, bulan lalu. Gadis berusia 25 tahun itu sebenarnya belum lama bekerja dengan Bong. Tepatnya Mei lalu ketika Parasite menang penghargaan utama di Festival Film Cannes. Demikian dikutip The Korea Herald, suratkabar berbahasa Inggris di Korea.
Sejak saat itu keduanya tidak terpisahkan. Dan seiring makin bersinarnya Bong, dia mengandalkan Sharon sepanjang musim penghargaan.
Cemas di Panggung
Kepada E! saat karpet merah perhelatan Academy Awars lalu, Bong memuji Sharon dalam Bahasa Korea, yang diterjemahkan Sharon dengan tersenyum." Sangat memalukan untuk menerjemahkannya. Tapi dia berterima kasih kepada saya, karena kampanye ini sudah berjalan mulus," kata Sharon.
Kepada The Hollywood Reporter (THR), Sharon sebenarnya berujar jika dia selalu deg-degan. "Saya selalu cemas," katanya tentang tampil di panggung di depan banyak bintang besar dunia.
"Tapi dia punya pesona luar biasa," kata Bong masih kepada THR.
Sharon Choi adalah gadis berdarah Amerika-Korea yang kini tinggal di Seoul. Dia juga punya passion yang tinggi pada film. Dia belajar film saat kuliah dan saat ini sedang menyelesaikan skenario perdananya.
Kepada wartawan, Bong sempat mengatakan kepada wartawan di belakang panggung Oscar, jika dia tertarik untuk membaca naskah Choi.
Bong pun yakin, Sharon bisa menjadi filmmaker yang hebat. "Dia sudah sempurna dan kita semua bergantung kepadanya," ujar Bong.
"Dan dia juga akan jadi filmmaker yang hebat," imbuh. Bong.
Demikian kisah sekitar Sutradara Film Parasite Bong Joon Ho yang kami rangkum dari penelusuran Nyata.